AS Ciptakan Senjata Laser Untuk Hadapi Perompak


Angkatan Laut (AL) Amerika Serikat melakukan uji coba senjata laser baru yang dapat menembak target hingga bermil-mil jauhnya di laut. Senjata ini diharapkan dapat menghadang aksi para perompak Somalia di Teluk Aden.

Dilansir dari laman Associated Press, Rabu, 13 April 2011, pengujian senjata laser ini dilakukan di lepas pantai California. Senjata laser mematikan itu dipasang di geladak kapal uji coba pertahanan AL, USS Paul Foster. Laser ditembakkan dari jarak jauh ke sebuah perahu motor kecil dan menimbulkan api yang kemudian berkobar.

Menurut Direktur pusat riset persenjataan AL AS, Michael Deitchman, sinar laser berukuran sebesar bola bisbol tersebut dapat menjangkau jarak hingga bermil-mil jauhnya di laut.

Deitchman mengatakan bahwa laser ini berguna untuk menghentikan kapal perompak kecil yang mendekat ke kapal perang AS. Selain itu, laser juga dapat mengusir perompak atau bahkan melumpuhkannya.

"Sinar laser dapat dilakukan untuk penyerangan, atau bisa juga diturunkan tingkatnya menjadi tidak berbahaya, hanya sinar terang yang memberitahukan kepada para perompak bahwa mereka telah diincar," ujar Deitchman.

Dia mengatakan terdapat dua keunggulan laser jika dibandingkan senjata lainnya. Laser menurutnya sangat tepat sasaran, tidak seperti peluru yang bisa saja meleset. Selain itu laser bisa diatur intensitasnya, apakah mematikan atau tidak berbahaya sama sekali.
Sinar laser ini dikembangkan atas kerja sama antara AL AS dengan perusahaan persenjataan Northrop Grumman, yang memakan biaya hingga US$98 juta atau sekitar Rp850 miliar.

Deitchman mengatakan bahwa senjata laser ini adalah pembuka jalan bagi pengembangan senjata laser berikutnya yang lebih hebat. Dia mengungkapkan bahwa proyek berikutnya dari AS adalah sinar laser dengan kekuatan hingga megawatt yang dapat mematahkan serangan rudal balistik maupun supersonik.

"Hal ini menunjukkan sekali lagi bahwa kita dapat menghancurkan benda dengan laser di laut, dan ini membuat kami yakin akan maju dengan sistem energi ini," kata Deitchman.




0 Komentar:

Post a Comment