Bocah 14 Tahun Bikin Bom Buku

Teror bom buku yang dilakukan jaringan Pepi Fernando tak hanya meresahkan masyarakat. Di Kabupaten Kepahyan, Provinsi Bengkulu, aksi itu justru menjadi inspirasi bagi seorang anak untuk merakit sebuah "bom buku".

Seorang anak kelas VIII (kelas 3) sebuah Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kepahyang berinmisial FY (14) dicokok polisi setelah dilaporkan merakit bom buku. "Yang melaporkan bapaknya, setelah ditemukan benda menyerupai bom buku di atas rumahnya," kata Kepala Bidang Humas Polda Bengkulu, AKBP Heri Wiyanto kepada VIVAnews.com, Selasa 10 Mei 2011.

Atas laporan itu, Polres Kepahyang mengamankan FY dan melakukan interogasi. Selain di Polres, FY juga dibawa ke Markas Polda Bengkulu. "Pak Kapolda juga ikut melakukan interogasi tadi. Berdasarkan pengakuan sementara, dia (FY) hanya iseng merakit benda itu," kata Hery.

Keisengan itu, lanjut Hery, muncul setelah FY membaca buku yang dia curi dari sebuah perpustakaan Sekolah Dasar (SD) di dekat rumahnya. Buku itu, berjudul Mengungkap Berita Besar dalam Kitab Suci. "Setelah membaca buku itu, FY mengaku pusing. Kemudian mengambil pisau dan melubangi buku dan dirakit menyerupai bom," kata dia.

Namun demikian, setelah polisi melakukan pemeriksaan terhadap buku yang dirakit menyerupai bom itu, tidak ditemui adanya detonator dan bahan peledak. "Buku yang dia lubangi itu dimasukin rangkaian yang berasal dari stick PlayStation," kata Hery.

Namun demikian, lanjut Hery, polisi tak percaya begitu saja dengan alasan keisengan FY itu. Polisi, kata dia, akan terus menyelidiki latar belakang FY yang sebenarnya. "Kalau memang benda itu ditujukan untuk menimbulkan keresahan masyarakat, bisa kita jerat dia," kata dia.

FY yang masih berusia 14 tahun itu terancam dijerat dengan UU Terorisme jika terbukti ingin melakukan teror dengan bom buku yang dia rakit itu. Namun, tuduhan itu masih perlu pembuktian. Sementara, polisi menjerat FY dengan pasal pencurian buku yang dia baca. "Sekarang kita kembalikan ke Polres Kepahyang. Penyelidikan akan kita lanjutkan," kata Hery. 




0 Komentar:

Post a Comment