Arti dari Jam "GEMPA ACEH" 11 April 2012

Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun, sesungguhnya dari Allah kita berasal dan kepadaNyalah kita akan dikembalikan. Musibah gempa bumi kembali menghampiri Indonesia, tepatnya dipangkal negara Indonesia yaitu Banda Aceh dan daerah sekitarnya. Gempa dengan kekuatan 8,9 SR in terjadi pada pukul 15.38 WIB dan berpotensi terjadi tsunami, bahkan berdasarkan informasi dari akun twitter @acehinfo tsunami telah terjadi di daerah Simeulu dengan ketinggian gelombang 6 meter.


Kita semua, sebagai saudara satu bangsa dan satu negara, tentunya sangat bersedih. Kita pasti tidak rela kalau saudara kita mendapatkan suatu musibah yang merugikan mereka. Kita merasa sedih karena kita ibarat satu kesatuan tubuh dimana apabila satu anggota tubuh menderita sakit, maka bagian tubuh yang lainnya juga turut merasakan kesakitan tersebut.

Ditengah kondisi kesedihan tersebut, terkadang memang ada sebagian kelompok yang kurang memiliki empati terhadap saudaranya yang lain. Sebagai contoh, ketika kabar gempa bumi tersebut didengar oleh masyarakat Indonesia, masyarakat pengguna twitter banyak yang berdo'a agar tidak terdapat korban jiwa dan tidak terjadi tsunami. Selain mendo'akan saudara-saudara kita yang berada di pulau sumatera dan juga di Indonesia timur, ternyata ada sebagian orang yang lebih memilih untuk membicarakan tentang salah satu girl band Indonesia yang sedang mencari personil baru.


Diantara mereka yang peduli dan kurang peduli tersebut, ada juga sebagian masyarakat yang mencoba mengaitkan waktu kejadian musibah gempa bumi dan berpotensi tsunami tersebut dengan ayat-ayat yang terdapat didalam kitab suci ummat Islam, Al Qur'an.


Sebenarnya, kebiasaan masyarakat mengaitkan musibah dengan ayat Al Qur'an, bukanlah suatu hal yang baru. Sejak beberapa musibah yang telah menghampiri Indonesia, kebiasaan tersebut telah terjadi. Tetapi, pengaitan musibah gempa bumi dan berpotensi tsunami yang terjadi di Pulau Sumatera beberapa hari yang lalu dengan ayat Al Qur'an, sangatlah pantas untuk kita perhatikan dan pahami.


Pada saat gempa bumi tersebut terjadi, sempat beredar informasi bahwa gempa bumi ini sesuai dengan Suroh ke 15 (Al Hijr) ayat 38 yang terdapat dalam Al Qur'an. Ketika kita membuka arti dari ayat tersebut, maka kita akan mendapati arti, "sampai hari (suatu) waktu yang telah ditentukan."


Setelah membaca arti dari ayat tersebut, tidak sedikit diantara masyarakat yang meyakini bahwa gempa bumi tersebut adalah tanda bahwa kiamat akan segera datang. Namun, jika kita melihat ayat-ayat sebelum dan sesudahnya, pemahaman tersebut kurang begitu tepat dengan kondisi bangsa kita pada saat ini.


Pada ayat-ayat awal suroh Al Hijr ini bercerita tentang orang-orang kafir yang dibiarkan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan kosong sehingga membuat orang-orang kafir tersebut diakhirat mendapatkan kerugian. Selain itu, pada ayat ke 4 suroh Al Hijr tersebut, Allah SWT berfirman bahwa Allah tidak akan membinasakan suatu negeri, melainkan sudah ada ketentuan yang telah ditetapkan.

Al Hijr Ayat 4 : "Dan Kami tiada membinasakan sesuatu negeripun, melainkan ada baginya ketentuan masa yang telah ditetapkan."
Tetapi, pelajaran yang paling baik dan pantas untuk kita kaitkan dengan keadaan saat ini adalah terdapat dalam ayat enam belas sampai ayat tiga puluh tujuh. Dua puluh satu ayat tersebut bercerita tentang betapa banyaknya ciptaan yang telah Allah berikan kepada manusia untuk dinikmati.
19. Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran.

20. Dan Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan- keperluan hidup, dan (Kami menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezki kepadanya.


22. Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya.

Selain itu, pada suroh tersebut juga terdapat perintah Allah SWT kepada malaikat dan iblis untuk bersujud kepada Adam. Malaikat dengan ketaatannya kepada Allah, bersujud kepada Adam. Namun, Iblis dengan segala keangkuhannya tidak mau bersujud kepada Adam. Oleh karena keangkuhan iblis tersebut, maka iblis dikeluarkan dari surga dan mendapatkan kutukan hingga hari kiamat. Namun iblis pun memohon agar diberikan penangguhan sampai hari kiamat dan diberikan penangguhan.
32. Allah berfirman: "Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu?"

33. Berkata Iblis: "Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk"


34. Allah berfirman: "Keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk,


35. dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat".


36. Berkata iblis: "Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan [797], [797]. Maksudnya Iblis memohon agar dia tidak diazab dari sekarang melainkan diberikan kebebasan hidup sampai hari berbangkit.


37. Allah berfirman: "(Kalau begitu) maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh,


38. sampai hari (suatu) waktu yang telah ditentukan [798], [798]. Ya'ni waktu tiupan pertama tanda permulaan hari kiamat.


39. Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,


40. kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis [799] di antara mereka". [799]. Yang dimaksud dengan "mukhlis" ialah orang-orang yang telah diberi taufiq untuk mentaati segala petunjuk dan perintah Allah s.w.t.

Sebenarnya, gempa bumi atau musibah lainnya yang melanda negeri kita tercinta ini adalah sebuah teguran dari Allah buat kita semua. Mungkin kita sudah tidak terlalu sering atau bahkan sudah tidak pernah lagi bersujud kepada Allah sang Maha Pencipta. Kelalaian yang kita lakukan tersebut, tentunya semuanya atas bujuk rayu seten yang terkutuk. Padahal, telah begitu banyak nikmat dan rezeki yang telah Allah berikan kepada kita ataupun kepada bangsa ini.

Seharusnya, musibah yang datang silih berganti menghampiri Indonesia ini harus kita jadikan pelajaran untuk bisa menjadikan diri kita lebih baik lagi dalam bersykur dan beriman kepada Allah dengan tujuan untuk beribadah sehingga pada akhirnya kita akan mendapatkan kenikmatan di dunia dan di Akhirat serta dijauhi dari segala musibah.

Semoga saja musibah yang menghampiri negara kita ini bisa melenyapkan nafsu amarah dan rasa dendam yang ada pada hati kita semua karena pada dasarnya kita adalah bersaudara sehingga kita dapat bersama-sama memperbaiki diri untuk dapat menikmati Surga Allah dimana ketika kita telah menikmati Surga, kita tidak merasa lelah didalamnya dan tidak akan dikeluarkan selama-lamanya dari kenikmatan itu.


Marilah kita bersama-sama bersujud kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya karena Allah SWT sangat mengampuni kesalahan ummat manusia. Namun, jika kita tetap tidak mau bersujud dan memohon ampun, maka saksikanlah bahwa azab Allah adalah azab yang sangat pedih.
 




8 Komentar:

  1. ya Allah jangan kau beri cobaan kepada kami,yang kami tidak kuat untuk menerimanya.

    ReplyDelete
  2. janganlah kau sika kami dengan kemarahanmu ya rabb....

    ReplyDelete
  3. sudah berapa kali aceh dilanda gempa...
    apakah hanya aceh saja yg diberikan ujian atau kahitu adalah peringatan buat kita semuanya...???

    ReplyDelete
  4. aku setuju ma agan ini, gak selamanya setiap musibah kita kait-kaitkan pada hal apapun, walaupun ada hal2 yang sesuai, lebih baik kita lebih memikirkan hakikat atau makna dari setiap musibah yang menimpa.

    ReplyDelete