Asal Usul Sejarah Nama Angin Topan di Amerika

Topan Irene melumpuhkan kawasan pesisir Timur Amerika Serikat. Presiden Barack Obama menyebut amukan angin berkekuatan mencapai 90 mph atau lebih 144 km/jam ini sebagai 'topan bersejarah' yang turut menyapu sejumlah kota besar seperti New York.

Terlepas kedahsyatannya, Anda mungkin bertanya-tanya mengenai penyebutan topan yang kerap menggunakan nama wanita. Sebelum Irene, ada Topan Katrina yang melumpuhkan kota New Orleans di wilayah tenggara Amerika Serikat 2005 silam.

Seperti dikutip dari ABC News, nama-nama topan itu diambil dari daftar yang sudah dibuat oleh Organisasi Meteorologi Dunia. Organisasi ini memiliki enam daftar terpisah yang menjadi rujukan untuk menyebut topan atau badai di kawasan Samudera Atlantik. Enam daftar ini berotasi setiap tahun.

Satu daftar yang disusun berdasar abjad akan dipakai sebagai rujukan untuk menamai topan yang terjadi dalam satu tahun. Pada tahun ketujuh, siklus penamaan badai akan berulang. Namun, nama topan yang memicu kerusakan besar seperti Katrina akan dihapus dari daftar sehingga nama topan itu tak akan muncul lagi di masa depan.

Berikut adalah daftar nama topan untuk tahun 2011 sesuai abjad: Arlene, Bret, Cindy, Don, Emily, Franklin, Gert, Harvey, Irene, Jose, Katia, Lee, Maria, Nate, Ophelia, Philippe, Rina, Sean, Tammy, Vince, Whitney. Artinya, Nama-nama ini akan dipakai lagi untuk menamai topan pada tahun 2017.

Dikutip dari situs Pusat Topan Nasional Amerika Serikat, penyebutan topan dengan nama wanita dimulai saat Perang Dunia II. Yang pertama adalah penamaan Topan Maria pada 1941. Nama Maria diambil dari tokoh heroik dalam novel berjudul 'Storm', karya George Rippey Stewart.

Penyebutan topan dengan nama wanita pun belanjut secara eksklusif sejak 1953 hingga 1978. Baru setelahnya, otoritas meteorologi dunia mulai membiarkan nama pria masuk dalam daftar walau sedikit jumlahnya.

Dalam sebuah pertemuan internasional Organisasi Meteorologi Dunia disepakati bahwa nama topan harus memiliki cita rasa Prancis, Spanyol, Belanda, dan Inggris. Alasannya, badai yang mengancam akan memengaruhi cuaca di banyak negara. Aturan lain adalah menghindari nama-nama dengan awalan huruf T, U, X, Y, dan Z karena dianggap langka.
 





0 Komentar:

Post a Comment